Senin, 07 Mei 2012

Panen Pepaya California Organik


1 Pepaya California sebenarnya adalah pengembangan ahli tanaman di Indonesia. Jenis pepaya ini dikembangkan para ahli di IPB. Pepaya california diunggulkan karena rasanya yang khas, daging lembut dan ukuran lebih menarik (unik) dibanding jenis pepaya lainnya. Keunggulan lainnya ialah rasa dan ketahanan buah. Daging buahnya berwarna kemerahan, rasanya manis segar dan teksturnya lembut sehingga disukai banyak orang.
Syarat Tumbuh
Tanaman pepaya dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 m dpl. Tanaman ini lebih senang tumbuh di lokasi yang banyak hujan (cukup tersedia air), curah hujan 1000-2000 mm per tahun dan merata sepanjang tahun. Di daerah yang beriklim kering, musim hujannya 2-5 bulan, dan musim kemaraunya 6-8 bulan, tanaman pepaya masih mampu berbuah, asalkan kedalaman air tanahnya 50-150 cm. Tanah yang subur dengan porositas baik, mengandung kapur, dan ber-pH 6-7 paling disenangi oleh tanaman pepaya. Tanaman pepaya lebih menyukai daerah terbuka (tidak ternaungi) dan tidak tergenang air. Tanah yang berdrainase tidak baik menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit akar.
Budidaya
Perbanyakan tanaman: Pepaya hanya diperbanyak dengan bijinya yang berwarna hitam. Biji yang berwarna putih dibuang karena bersifat abortus, yakni tidak mempunyai embrio dan mati sejak buah pentil. Biji diambil dari buah pepaya sempurna yang telah matang pohon. Untuk menghasilkan tanaman sempurna sebanyak banyaknya maka biji yang akan dibiakkan diambil dari bagian ujung buah pepaya yang telah matang pohon. Biji-biji dari bagian ujung buah akan menghasilkan tanaman sempurna antara 70-80%, sedangkan bagian pangkal menghasilkan tanaman sempurna antara 50—65%. Biji disemaikan dulu atau ditanam langsung. Budi daya tanaman Pepaya ditanam dari biji terpilih. Biji disemai di polibag kecil dan ditanam di kebun setelah berumur tiga bulan. Seleksi dilakukan saat tanaman mulai berbunga. Dalam seleksi ini dipilih tanaman yang hanya berbunga sempurna. Seleksi ini dapat dilakukan di kebun atau saat di pot. Lubang tanam dibuat berukuran 60 cm x 60 cm x 40 cm, kemudian diisi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 20 kg/lubang. Jarak tanam dibuat 3 m x 3 m atau 13,5 m x 2 m. Umumnya, tanaman mulai berbunga setelah berumur tiga bulan. Bunga sempurna muncul setelah bunga ke-4. Cara penanaman lain yang biasa dilakukan petani adalah menanam biji pepaya langsung ke dalam lubang tanam, tiap lubang ditanam 3-5 biji. Setelah bibit berumur sekitar tiga bulan, biasanya bunga jantan mulai tumbuh. Setelah itu, dilakukan seleksi, yaitu membuang tanaman berbunga jantan. Tiap lubang disisakan satu bibit yang tumbuh kekar, sehat, dan berbunga sempurna. Bunga sempurna (dalam satu bunga ada putik dan benang sari fertill) -biasanya baru muncul setelah bunga ke-4. Bibit yang tidak terpilih dibuang atau dipindahkan untuk sulaman pada lubang lain yang bijinya tidak tumbuh. Pemindahan bibit harus hati hati, disertai tanah yang membungkus akar bibit. Kerusakan akar bibit mengakibatkan tanaman layu/mati.
Pemeliharaan
Pupuk buatan yang diberikan berupa NPK sebanyak 25—-200 g per tanaman, tergantung umurnya: Dosis pemupukan mulai dari 25 g, kemudian meningkat dengan interval 25 g per tanaman. Pupuk diberikan 3-4 bulan sekali. Tanaman mulai berbunga terus-menerus (tidak musiman), tetapi perlu pemberian air sekurang-kurangnya seminggu sekali bila kekeringan (musim kemarau). Perawatan selanjutnya, membersihkan gulma/alang-alang. Pembersihan kebun dengan cangkul atau traktor harus hati-hati, jangan sampai merusak akar.
Pemberian TGH yang pertama
Pemberian TGH, 3 hari sebelum tanam, semprotkan larutan TGH pada lubang yang telah diberi pupuk kandang. Tahap ini dibutuhkan 2 liter TGH dicampur dengan 200liter air untuk ukuran 1 hektar. Bisa diberikan minimal 1 hari dari pemberian pupuk kandang (Lebih efektif dari versi TGH sebelumnya !).
Pemberian TGH yang kedua
Pada saat umur 10 hari, semprotkan larutan TGH pada barisan tanaman. Pada tahap ini dibutuhkan 1 liter TGH dengan 100 liter air.
Pemberian TGH yang ketiga
Pada saat umur 20 hari, semprotkan larutan TGH pada lahan (sekitar pangkal batang). Pada tahap ini dibutuhkan 1 liter TGH dengan 100 liter air.
Pemberian TGH yang keempat
Pada saat umur 30 hari, semprotkan larutan TGH pada lahan / sekitar pangkal batang. Pada tahap ini dibutuhkan 1 liter TGH dengan 100 liter air.
Pada tahap selanjutnya berikan pupuk TGH 1 kali 2 bulan. Apabila waktunya bersamaan dengan pemberian pupuk kimia, berikan jarak kurang lebih 1 hari sesudah menggunakan pupuk TGH.
Hama dan Penyakit
Hama yang sering menyerang tanaman pepaya pada musim kemarau adalah tungau merah Tetranychus kansawai dan kutu daun yang berwarna kuning Myzus persicae. Kutu daun inilah yang menjadi vektor dan penyebar virus keriting (mosaik) yang ditakuti petani pepaya karena sukar diberantas. Penyakit yang biasa menyerang tanaman pada kondisi lembap dan suhu malam dingin adalah bercak buah Colletotrichum gloeosporioides dan penyakit busuk akar Phytophthora palmivora. Selain itu, penyakit lain yang sering menyerang tanaman pepaya adalah layu bakteri Bacterium papayae. Tanaman yang terserang bakteri layu akan menunjukkan gejala layu mendadak, tanpa ditandai dengan menguningnya daun. Buah yang masih muda tampak pucat dan getahnya encer sekaii. Biasanya, buah yang masih muda berguguran. Penyakit busuk akar dan layu dapat dicegah dengan drainase kebun yang baik. Hama tungau merah dan kutu daun dapat diatasi dengan menyemprotkan Kelthane 0,2%.
Panen dan Pasca Panen
Buah pepaya dipanen pada stadium mendekati matang pohon, yakni setelah buah menunjukkan garis-garis menguning.
Manfaat Pepaya
Selain untuk konsumsi buah segar, buah pepaya matang dapat diolah menjadi saus pepaya. Buah yang setengah matang biasanya dibuat manisan, sedangkan buah muda disayur. Daunnya yang masih muda serta bunganya dibuat urap (lalap masak) dan buntil. Tanaman yang masih berdaun 3-5 helai dan buah muda dapat diambil getahnya untuk papain. Namun, batangnya tidak dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Papain digunakan untuk penyamak kulit serta melunakkan daging dan bahan kosmetik.

sumber : indonesiaberkebun.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar