Minggu, 29 April 2012

5 TIPS memilih pupuk organik

Quantcast
Pertanian organik - pupuk organik cair Ciremai
Mendapatkan satu produk pupuk yang nerkualitas tentunya menjadi keinginan banyak orang, sebagaimana halnya membeli pupuk organik cair, karena manfaatnya yang besar untuk pertanian,  perkebunan, peternakan dan perikanan serta kelestarian alam. Keunggulan dan dan manfaatnya itu telah mendorong keinginan petani menggunakan pupuk organik. Sekarang sudah cukup banyak produk pupuk organil yang beredar di pasar .
Berikut tips bila anda ingin membeli pupuk organik ;

1. Belilah pupuk organik yang bermutu / berkualitas tinggi

Jadikanlah pertimbangan mutu / kualitas tinggi pupuk organik sebagai faktor utama dan pertama. Sasaran kita membeli pupuk organik adalah untuk meningkatkan produksi yang pada akhirnya akan meningkatkan penghasilan. Jangan gunakan pertimbangan harga murah tetapi kualitas rendah, ini tidak akan dapat meningkatkan produksi, dan pada akhirnya anda malah akan rugi / bagkrut. Di pasaran banyak pupuk organik dengan harga terjangkau tetapi kualitasnya sangat bagus dan terbukti mampu meningkatkan produksi pertanian, seperti pupuk organik cair Ciremai misalnya.

2. Pahamilah pupuk organik yang akan anda beli

Sebaiknya anda pahami tentang kegunaan dan manfaat pupuk organik yang akan anda beli, kalau anda kesulitan – setidaknya anda bisa bertanya pada pemilik toko pupuk organik atau petugas lapangan yang bisa anda temui. Lebih bagus lagi bila anda bisa memahami tentang komposisi pupuk dan kegunaannya, yang biasanya tertera di dalam kemasan. Ini merupakan salah satu tips/saran yang manjur agar anda tidak dipusingkan atau dikecewakan oleh penawaran yang tidak masuk akal.

3. Menggunakan pupuk organik sesuai aturan

Pastikan anda mencoba memakai sesuai denga aturan dari perusahaan, karena aturan atau dosis pemakaian yang disampaikan tetntu telah melewati pengujian yang dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya tentu anda bisa bereksperimen sendiri setelah mengenal betul perilaku pupuk organik ini.

4. Pastikan pupuk organik yang anda beli terdaftar di Deptan

Leaflet - Pupuk Organik Cair Ciremai
Ada baiknya anda luangkan waktu sejenak untuk meneliti apakah pupuk organik yang akan anda beli sudah mengantongi ijin dari deptan?, Legalitas produk dari Deptan ini sangat penting, karena produk yang sudah mendapatkan ijin dari Deptan tentu sudah lolos pengujian dari para ahli penelitian produk di lembaga tersebut.
Saat ini banyak sekali beredar pupuk organik yang belum terdaftar di deptan, dan bahkan produsennya tidak jelas alamat dan domisili perusahaannya, akibatnya apabila anda mengalami kesulitan/hasil yang tidak memuaskan oleh karena pemakaian pupuk organik tersebut maka anda akan mengalami kesulitan untuk menghubungi atau meminta pertanggung jawaban dari penjual/produsen.
Saat ini anda bisa mendapatkan produk pupuk organik cair berkualitas tinggi yang sudah terdaftar di Deptan, yaitu pupuk organik cair CIREMAI, yang diproduksi dan diedarkan oleh CV. Anugerah Karya Makmur, kini telah hadir di Cianjur jln Ariwinda samping kantor karang taruna Cianjur.

5. Baca spesifikasi lengkap dan proses pembuatan

Baca dan pahami spesifikasi pupuk organik yang akan anda pergunakan, spesifikasi ini bisa anda dapatkan dari media cetak/brosur resmi, bertanyalah mengenai produk  pupuk hayati secara lengkap dan juga mengenai proses pembuatan pupuk hayati secara terperinci dan jelas, karena semua informasi tersebut akan bermanfaat untuk menentukan pupuk hayati yang anda butuhkan.

BUDIDAYA PADI

   


Di Indonesia  produksi gabah padi pada saat ini baru mencapai rata rata 5 – 6 ton /ha,bahkan cenderung menurun karena menurunnya tingkat kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang tidak berimbang dan penggunaan pestisida yang berlebihan.
         Pupuk ion organic cair CIREMAI I 200 watt dalah solusi untuk meningkatkan produksi gabah padi secara nyata sehingga bisa membatu tercapainya ketahanan pangan  nasional. Syarat Tumbuh: tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 -1500 m dpl, pH tanah berkisar  4 – 7, tanah olah dengan ketebalan minimal 20 cm , penyinaran matahari penuh dan sistim pengairan yang baik.     
                                                                                                                           
PEDOMAN BUDI DAYA PADI SAWAH POLA CIREMAI i 200  watt.            
1.Benih                                                                                                                                             
     Untuk membuat bibit yang sehat maka gabah calon benih perlu direndam terlebih dahulu dengan larutan PIOC CIREMAI i 200 watt dengan dosis 1 tutup botol /5 ltr air selama 12 jam, selanjutnya perendaman dengan air biasa atau langsung ditiriskan,selanjutnya diperam selama 2 malam sampai benih berkecambah seretak.                                                        
2. Pemeliharaan Pembibitan/ Persemaian 
 Pengairan pada persemaian dilakukan secara berangsur angsur usahakan pucuk benih tidak terendam air. Setelah bibit berumur 7 hari dan  15 hari, dilakukan penyemprotan PIOC CIREMAI i 200 watt dengan dosis 4 tutup botol / tangki .                                                                                                                                 
3. Pemindahan Benih Bibit yang siap dipindahkan ke sawah berumur 18 – 22 hari,  
Dengan menggunakan PIOC CIREMAI i 200 watt maka pada umur 18 hari sudah bisa dipindahkan karena batang bawah sudah besar dank eras, pertumbuhan seragam.Pemindahan benih dilakukan dalam keadaan sehat.                                           
4. Persiapan Lahan,
 Lahan yang akan ditanami padi harus dibajak dengan kedalaman minimal 20 cm, kemudiaan diratakan, usahakan pematang atau galengan jangan ada yang bocor supaya hemat air. 2 atau 3 hari sebelum tanam lakaukan  penyemprotan PIOC CIREMAI i 200 watt denagn dosis 2 ltr /ha.                                   
5.  Pemeliharaan tanaman dan pemupukan.                                                                             
    

Pupuk Organik Cair CIREMAI
Padi yang baru ditanam keadaan air tidak boleh terlalu tinggi supaya anakan padi maksimal,pengendalian gulma akan lebih baik apabila dilakukan dengan cara di garok bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen.                         
a. Pemupukan N P K S pertama dilakukan 7 – 12 hari setelah tanam, dosis pemupukan disesuaikan dengan rekomendasi setempat.                                                       
b. Pada umur 15 HST lakukan penyemprotan PIOC CEREMAI i 200 watt dengan dosis 1 ltr/ha atau 6 – 10 tutup botol ciremai/ tangki isi 17 ltr , penyemprotan dilakukan pada pagi hari sampai jam 9 dan sore hari mulai jam 15.                                                                                                                                    
c. Pemupukan N P K S kedua dilakukan pada umur 25-28 HST,setengah dosis dari pemupukan pertama                                                                                                                         
d. Pada umur 30 HST penyemprotan PIOC CIREMAI i 200 watt dengan dosis 6 – 10 tutup botol / tangki.                                                                                                           
e. Pemupukan  N P K  S ketiga dilakukan pada umur 40 – 43 HST, setengah dosis dari pemupukan kedua.                                                                                                   
f. Pada umur 45 HST penyemprotan PIOC CIREMAI i 200 watt  dengan dosis 6 – 10 tutup botol/ tangki .                                                                                                         
g. Penggunaan PIOC CIREMAI i 200 watt terakhir dilakukan pada saat padi berumur  60 atau 65 tergantung varietas  atau padi sudah selesai berbunga.
6.PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT                                                                                    
• Hama putih (Nymphula depunctatil)
Genjala : Meyerang daun bibit ,kerusakan berupa titik–titik yang memanjang       sejajar tulang daun ,ulat menggulung daun padi.
Pengendalian : Dengan cara pengaturan air yang baik,penggunaan bibit yang sehat,melepas musuh alami ,menggugurkan tabung daun.
• Padi  thrips (Thrips Oryzae )
Daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerhan,pertumbuhan bibit terhambat ,pada tanaman dewasa gabah tidak berisi, wereng penyerang batang padi:wereng padi coklat (nilaparvata lugens),wereng padi berpunggung putih (sogatella furcifera)dan wereng penyerang daun padi wereng padi hijau (nephotettix apicalis dan N.inpicticep). Merusak dengan cara menghisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus.
Gejala  : Tanaman menjadi kuning dan mengering,sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil
Pengendalian    : Bertanam padi serempak,menggunakan varitas tanah wereng membersihkan lingkungan,melepas musuh alami seperti laba-laba,kepinding dan kumbang lebah                                                                                                                                 
walang sangit (leptocoriza acuta) menyerang buah padi yang masak susu.
Gejala   : Buah/gabah berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan rasa tidak enak pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik bintik hitam.
Pengendalian  : Bertanam berserempak, peningkatan kebersihan mengumpulkan dan memusnakan telur , melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba.                                                                                                                                
• kepik hijau (nezara viridula) menyerang batang dan buah padi.
Gejala   : Pada batang tanaman bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda bekas hisapan dan pertumbuahan tanaman terganggu.
Pengendalian  : Mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya.
pengerek batang padi terdiri atas: penggerek padi putih (tryporhyza innotata) kuning (T.incertulas), bergaris (chilo supressalis) dan merah jambu (sesamia inferes). Menyerang batang dan pelepah daun.
Gejala   :   Pucuk tanam layu ,kering berwarna kemerahan dan mudah   dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanam sudah disebut hama ”sundep” dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut ”beluk”.
Pengendalian   : Menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setalah panen agar kepompong mati, membakar jemari.
•Hama tikus ( rattus argentiventer) menyerang batang muda (1-2bulan) dan buah.
Gejala   : Adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman .
Pengendalian   : Pergiliran tanaman, tanaman Legowo, senitasi, gropyokan, melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu.
• Burung
Menyerang mejelang panen, tangkai buh panah, biji berserakan.
Pengendalin  : Mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.
• penyakit Bercak daun coklat
Penyebab : jamur helmintosporium.
Gejala  : Menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan biji yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi padi dewasa busuk kering, biji cabang busuk dan kecambah mati. Pencegahan dengan larutan PIOC CIREMAI i 200 watt benih direndam selama 12 jam tanaman padi tahan penyakit ini.
penyakit blast
Penyebab :  Jamur Pyricularia oryzae.
Genjala : Menyerang daun, buku pada malai dan ujung malai. Daun, elang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkai malai membusuk. Pamasakan makanan terhambat dan butiran padi mejadi hampa.
Pengendalian  : Membakar sisa jarami ,menggenangi sawah, menanam varitas unggul, pemberian pupuk disaat pertengahan fase vegetative dan fase pembetukan bulir.
  • busuk pelepah daun
Penyebab  : Jamur vesertium moniliforme. Genjala:menyerang malai dan biji mudah menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk.
Pengendalian : Merenggangkan jarak tanam, akan lebih baik jika menggunakan system legowo dan mencelupkan akar benih dengan larutan PIOC CIREMAI I 200 watt sebelum di tanam .
  • Penyakit kresek/hawardaun
Penyebab  : bakteri xanthomonas camprestis pv ortzae)
Gejala   : Menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman, daun mongering dan mati. Pengen dalian: menanam varitas tahan penyakit kresek menghin dari luka mekanis, sanitasi lingkungan
Pengendalian : diawali dengan GLIO penya kitkerdil
Penyebab  : virus ditularkan oleh wereng coklat Nilavata lugens.
Gejala : Menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning –kuningan, batang pendek, Buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil.
Pengendalian : Sulit dilakukan, usaha pencegahan dengan memusnahkan tanaman yang terserang .
• penyakit tungro
Penyebab:virus yang di tularkan oleh wereng hijau nephottix inpicticeps.
Gejala : Menyerang semua bagian tanaman ,pertmbuhan tanaman kurang sempurna ,daun kuning hingga kecoklatan ,jumlah tunas barkurang,pembuangan tertunda ,malai kecil dan tidak berisi.
Pengendalian : Menanam padi tahan wereng.
7. PANEN DAN PASCA PANEN
  • Panen dilakukan jika butir gabah 80% menguning dan tangkaian menunduk
  • Alat yang digunakan ketam atau sabit
  • Setelah panen segera dirontokan malainya dengan perontok mesin atau tenaga manusia
  • Kehilangan panen dapat ditekan apabila menggunakan alat perontok perbedaan hasil antara mesin perontok dengan banting bisa  mencapai 20 %.
  • Pengeringan bisa dilakukan dengan sinar matahari 2-3 hari Atau dengan mesin pengering apabila musim hujan ,sampai kadar air yang di inginkan.
  • Selanjutnya disimpan atau digiling ke penggilingan beras jadilah  beras siap dikomsumsi

Budidaya Tanaman Jagung Pola POC CIREMAI i 200 Watt

Quantcast
A . PENDAHULUAN
Jagung POC CIremai
Tanaman jagung merupakan tanaman penting bagi dunia industri pakan ternak dan ikan selain itu kebutuhan pasar tradisional dan jagung bakar masih belum terpenuhi, apalagi batang dan daun  tanaman jagung dapat digunakan sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing dll. Namun komoditi  tanaman jagung ini tingkat produksinya belum optimal. Begitu primadonya tanaman  jagung, maka CV ANUGERAH KARYA MAKMUR berupaya meningkatkan produksi tanaman jagung yang berwawasan pertanian sehat, produktif dan ramah lingkungan. Dengan demikian bisa berkompetisi di era pasar global.
B. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung
Tanaman jagung tidak memerlukan tanah khusus, namun tanah yang subur dan banyak mengandung humus dapat meningkat hasil yang optimal.tanaman jagung . PH yang dikehendaki antara 6 – 7. Aerasi dan ketersediaan air baik, sinar matahari sempurna tidak boleh ternaung. Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Pada fase generatif memerlukan air yang cukup banyak supaya pembuahan sempurna.
C. Pedoman Budidaya Tanaman Jagung
  1. Benih atau bibit
Benih yang hendak di tanam harus bermutu tinggi (berlabel ), daya tumbuh benih lebih dari 95 %. Kebutuhan benih tanaman jagung tergantung jarak tanam yaitu berkisar antara 20 samapi 30 kg / ha. Sebelum benih ditanam harus di rendam dalam larutan PIOC CIREMAI I 200 WATT dengan dosis satu tutup botol CIREMAI untuk 5 ltr air direndam selama 12 jam.
  1. Pengolahan lahan
Pupuk Organik Cair CIREMAI
Apabila lahan yang akan ditanami bekas tanamam atau banyak rumputnya terlebih dahulu harus dibersihkan atau dipendam sebagai kompos, pecangkulan atau pembajakan dengan kedalaman olah 20 cm kemudian diratakan. Lebar bedengan antara 1,5 -2 m, diantara bedengan dibuat saluran air (salir) dengan kedalaman 20 cm 3 hari menjelang tanam lakukan penyemprotan PIOC CIREMAI i 200 WATT secara merata dengan dosis 2-3 ltr/ha atau 15 sampai 20 tutup botol CIREMAI/tangki ukuran 17 ltr air. Sedangkan pupuk dasar cukup 75% dari rekomendasi pupuk setempat. Gunakan pupuk yang mengandung unsur N P K S.
  1. Lubang Tanam dan Cara Tanam Tanaman Jagung
Buatlah lubang tanaman jangung dengan tugal yang terbuat dari kayu ujungnya agak runcing,kedalaman lubang 3-5 cm. tiap lubang diisi hanya satu biji jagung untuk jarak tanam 25 x75 cm .tiap lubang diisi dua biji jagung untuk jarak tanam 40 x 100 cm, setalah biji /bibit diletakkan pada lubang kemudian di tutup dengan abu bakaran jerami atau sekam supaya tidak dimakan burung ,jangkrik dll.
  1. Pemupukan dan penyemprotan PIOC CIREMAI i 200 WATT
Penyemprotan susulan 1 PIOC CIREMAI i 200 WATT dilakukan pada umur 15 HST dengan dosis 6 – 10 tutup botol Ciremai / tangki ukuran 17 ltr air . Penyemprotan selanjutnya dilakukan setiap 15 hari sekali dengan dosis yang sama.
Pemupukan hara makro N P K S dilakukan pada saat tanaman berumur 21 HST dengan dosis 125 kg /ha.Pemupukan selajunya pada saat tanaman berumur 45 HST dengan dosis 100 kg.
  1. Pemeliharaan Tanaman Jagung
    1. Penjarangan dan penyulaman
Tanaman yang tumbuh lebih dari yang dikehendaki harus dipotong dengan pisau yang bersih jangan di cabut karena akan mengganggu perakaran yang sudah tumbuh baik. Penyulaman dilakukan apabila ditemuka tanaman yang tidak tumbuh atau mati,penyulaman dilakukan pada saat tanaman umur 7 HST
    1. Penyiangan
Penyiangan di lakukan setiap 15 hari sekali,penyiangan dilakukan dengan hati-hati kerena tanaman masih belum kuat/kokoh
    1. Pembumbunan
Pembubunan dilakukan secara bersama dengan penyengianan untuk memperkokok posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan diatas permukaan tanah karena adanyapengkikisan tanah lapisan atas atau erosi .Pembumbunan dilakuakan saat tanaman berumur 6 minggu, bersama dengan waktu penumpukan. Tanah disebelah kanan dan kiri barisan tanaman diurug dengan cangkul, kemudian ditimbun pada barisan tanaman. Dengan perlakuan seperti itu maka akan terbentuk guludan yang memanjang pada barisan tanaman.
    1. Pengairan dan penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali tanah yang masih lembab tidak perlu , tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga air yang diperlukan lebih banyak sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit diantara barisan tanaman.
6. Hama dan penyakit
a) . Hama
1. lalat bibit (Atherigona exigua stein)
Gejala : Daun berubah warna mejadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman mejadi kerdil atau mati.
Penyebab : Lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu , warna punggungnya kuning kehijuan bergaris ,warna perut coklat kekuningan , warna telur mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm.
Pengendalian : (1) penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman.
(2) tanaman yang terserang segera dicabut dan di musnahkan. (3) Kebersihan kebun harus selalu di jaga.
2. Ulat pemotang/Jengkal
Gejala : Tanaman terpotong beberapa cm diatas permukaan tanah, di tandai dengan bekas gigitan pada batang, akibatnya tanaman yang masih muda roboh.
Penyebab : beberap jenis ulat pemotong : Agrotis ipsilon, Spodoptera litura, penggerak batang jantung (Ostrinia furnacalis), dan penggerak buah jantung (Helicoverpa armigera).
(1) Tanam serentak atau rotasi tanaman
(2) cari dan bunuh ulat-ulat tesebut (biasanya bersembunyi di dalam tanah) .
b). Penyakit
1. Penyakit bulai (Downy mildew)
Penyebab : Cendawa Peronosclerospora maydis dan P. javanica serta P.philippinensis, merajalela pada suhu udara 27o C ke atas serta keadaan udara lembab.
Gejala : (1) umur 2-3 minggu bentuk daun runcing, ukuran kecil, tidak lentur, pertumbuhan batang terhambat, warna mengkuning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora Cendawa warna putih.
(2) umur 3-5 minggu mengalami gangguan pertumbuhan , daun berubah warna dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi
(3) pada tanaman dewasa , terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua.
Pengendalian : (1) penanaman mejelang musim hujan
(2) pola tanam dan rotasi tanam
(3) penanaman varietasi tahanterhadap penyakit bulai
(4) musnahkan tanaman yang sudah terserang di pendam atau di bakar.
2. penyakit bercak daun (leaf bligh)
Penyebab : Helmintosporium turcicum.
Gejala : Pada daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat ke kuning-kuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berubah menjadi coklat tua.
Pengendalian : Dengan cara rotasi tanaman dan mengatur kondisi lahan tidak lembah.
3. Penyakit Karat (Rurt)
Penyebab : Cendawan Puccinia sorghi schw dan P.polypora underw.
Gejala : Pada tanaman dewasa ,daun tua terdapat titik-titik noda berwarna merah kecoklatan,sebutan cendawa ini berkembang dan memanjang .
Pengendalian : (1) Mengatur kelembaban
(2) Menanam varietas tahan terhadap penyakit karat.
(3) Kebersihan kebun harus selalu terpelihara.
4. Penyakit gosong bengkak (con smut/boil smut)
Penyebab : Cendawan ustilago mayis (DS) Cda, ustilago zeae (Schw)ung, uredo zeae Schw ,uredo maydis DS.
Gejala : Cendawan ini masuk kedalam biji dan tongkol sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar, menyebabkan pembungkus rusak dan spora tersebar .
Pengedalian : (1) Mengatur kelembaban
(2)Memotong bagian tanaman yang terserang penyakit kemudian dibuang atau dibakar
(3)Benih yang akan ditanam direndam dengan laturan PIOC CIREMAI i 200 watt.
5.Penyakit busuk tongkol dan busuk biji
Penyebab : Cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw), Gibberela fujkural (Schw), Gibberela moniliforme.
Genjala : Dapat diketahui setelah membuka pembungkus tongkol biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang.
Pengendalian : (1) Menanam jagung varietas tahan, rotasi tanam, pengaturan jarak tanam .
(2) Perendaman benih dengan larutan PIOC CIREMAI i 200 WATT
G. Panen dan Pasca Panen
a) . Panen
Jagung sayur (jagung muda ,baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh, jagung rebus / bakar dipanen ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll, dipanen apabila sudah matang sempurna biji keras sampai kering, pengeringan bisa dilakukan pada saat tongkol jagung masih menempel pada batang dengan cara mengupas pembungkusnya. Jika pembungkus sudah kering boleh dipetik kemudian dijemur selama 8 hari, pemipilan bisa dengan mesin perontok atau dengan tangan.

sumber :  propertycirebon.wordpress.com

Pertanian sehat, produktif dan ramah lingkungan dengan POC CIREMAI I 200 watt

Quantcast
Pertanian organik - POC Ciremai
Dewasa ini kondisi global ditandai dengan seringnya terjadi krisis pangan,krisis energi dan krisis kekeringan yang kerap melanda dunia. Dua krisis pertama menunjukkan kesalahan manusia mengelola alam, atau dua krisis pertama diakibatkan krisis lingkungan hidup.
Krisis pertanian dan pangan, tidak bisa dilepaskan dari imbas adanya usaha peningkatan produksi pertanian /pangan dalam waktu cepat yang dilakukan pemerintah pada awal tahun 1970 an yang dikenal dengan Green Revolution (revolusi hijau).Akibatnya memang luar biasa, yang ditandai dengan produksi pangan dunia(termasuk indonesia) meningkat  tajam karena dalam satu tahun bisa 2 kali panen yang sebelumnya hanya 1 kali panen, sehingga sementara waktu bisa mengatasi kelaparan dan kekurangan pangan hampir sebagian besar belahan dunia saat itu.
Tertapi ternyata Green revolution harus di bayar mahal oleh lingkungan hidup dan bumi kita.Keseimbangan ekosistem dunia rusak parah dengan adanya pemakaian pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan . Serangan hama dalam bentuk ledakan populasi organisme pengganggu lebih sering terjadi dan menimbulkan gagal panen . Varietas padi dan tanaman pertanian lainnya  yang muncul saat ini tidak tahan (rentan) terhadap organisme pengganggu dan kekeringan . Green revolution juga mengharuskan adanya sistem irigasi tanah yang baik ,sehingga pembentukan tanah menjadi mahal dan boros air. Dengan demikian Green Revolution tidak bisa sepenuhnya mampu mengatasi persoalan pangan dan pertanian dunia karena kegagalan panen masih sering terjadi dan kekurangan pangan dunia masih terus berlangsung.
Yang paling memprihatinkan dampak jangka panjang dari Green Revolution itu mulai dirasakan sekarang.
Pertama adalah rusaknya lahan sawah denga ciri-ciri kandungan bahan organik yang rendah,pH tanah yang rendah dan terkurasnya hara tanah baik mikro maupun makro.
Kedua miskinnya jumlah dan jenis mikro organisme dalam tanah yang sangat membantu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang mendukung pertumbuahan tanaman secara optimal.
Ketiga varietas padi dan tanaman pertanian yang muncul sekarang merupakan jenis tidak tahan terhadap organism pengganggu ,kekeringan dan rakus unsur hara
Dengan fakta tersebut di atas sudah selayaknya merubah visi pertanian menjadi pertanian yang sehat ,produktif dan ramah lingkungan. Hal ini sudah menjadi  gerakan internasional yang di prakarsai oleh PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) melalui federasi yang di beri nama IFOAM (Internasional Federation of Organic Agricultural Movement/Federasi internasional untuk gerakan pertanian organik) bermarkas di Berlin-Jerman .
Indonesia juga tidak tinggal diam dalam beberapa tahun terakhir ini. Penerapan konsep pertanian organik mulai dilaksanakan dan sepenuhnya didukung oleh oemerintah. Penggunaan pupuk organik/pupuk kandang semakin sering ditekankan,pembatasan penggunaan pupuk kimia dan subsidinya mulai dikurangi. Dengan munculnya kesadaran baru dan berubahnya visi pertanian di Indonesia,maka CV. Anugerah Karya Makmur memproduksi PUPUK ION ORGANIK CAIR CIREMAI i 200 watt, serta ikut mendukung visi pertanian sehat,produktif dan ramah lingkungan. Bagi dunia pertanian, produk PUPUK ION ORGANIK CAIR CIREMAI i 200 watt ini bisa dianggap sebagai revolusi dibidang pupuk organik cair. Mengapa demikian, karena:
    • CIREMAI adalah pupuk ion organik cair yang dibuat dari bahan organik yang  mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro yang diperlukan tanaman. Unsur hara makro yaitu N P K dibutuhkan dalam jumlah banyak. Sedangkan unsur hara mikro yaitu Fe,Cu,B,Mo,Mn,Zn,Co dll dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat besar untuk pertumbuhan tanaman.
Nitrogen (N) tanaman yang mengandung cukup N akan menunjukan warna daun hijau tua yang artinya kadar klorofil dalam daun tinggi. Sebaliknya apabila tanaman kekurangan N maka daun akan menguning (klorosis ) karena kekurangan klorofil. Pertumbuhan tanaman lambat, lemah dan tanaman menjadi kerdil disebabkan kekurangan N,namun apabila N berlebihan  akan menunjukan daun warna hijau gelap akibatnya tanaman peka terhadap hama penyakit dan mudah roboh.Kekurangan dan kelebihan unsur N mempunyai efek yang kurang baik bagi tanaman.
Fosfor (P) di dalam tanaman mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses–proses di dalam tanaman lainnya. P meningkatkan kwalitas buah, sayuran, biji-bijian dan sangat penting dalam pembentukan biji. P membantu mempercepat perkembangan akar dan perkecambahan, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit dan akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil panen. Kekurangan P tanaman menjadi kerdil, bentuk daun tidak normal,,penundaan pemasakan dan pengisian biji berkurang.
Kalium (K) Kalium sangat  vital dalam proeses fotosintesis. Apabila kekurangan K maka proses fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi tanaman akan meningkat. Kejadian ini akan menyebabkan banyak karbohidrat yang ada dalam jaringan tanaman tersebut digunakan untuk mendapatkan energi untuk aktivitas-aktivitasnya, sehingga pembentukan bagian–bagian tanaman akan berkurang yang akhirnya pembentukan dan produksi tanaman juga akan berkurang. Fungsi K dalam pertumbuhuhan tanaman  berpengaruh pada efisiensi penggunaan air. Proses membuka dan menutupnya pori-pori daun tanaman/stomata, dikendalikan oleh konsentrasi  K dalam sel yang terdapat di sekitar  stomata. Kekurangan kadar K menyebabkan stomata membuka sebagian dan menjadi lebih lambat dalam penutupan. Gejala kekurangan unsur K ditunjukan dengan terbentuknya bercak daun yang dimulai dari ujung daun atau pinggir yang berwarna coklat seperti tanaman sudah tua.
Tanaman memerlukan unsur hara dalam bentuk anorganik, bukan organik . PIOC CIREMAI I 200 WATT mengandung mikroba, dimana mikroba ini akan membentuk mikro koloni dalam stuktur tanah, dengan tempat pertumbuhan yang sesuai dengan sifat mikroba dan lingkungan yang diperlukan. Setiap mikroba mempunyai kemampuan untuk merubah satu senyawa menjadi senyawa lain untuk mendapatkan energi dan nutrisi. Dengan demikian, adanya mikroba pada PIOC CIREMAI I 200 WATT menyebabkan  terjadinya daur unsur-unsur  seperti karbon, nitrogen, fosfor dan unsur lain di alam, berarti penggunaan PIOC Ciremai I 200 watt mampu menekan penggunaan unsur hara yang diperlukan tanaman. Mikroba menguntungkan (positip) akan menghambat pertumbuhan bakteri lain yang bersifat patogenik dengan menghasilkan antibiotic. PIOC CIREMAI I 200 WATT mengandung unsur hara mikro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman diantaranya Fe ,Cu ,B ,Mo ,Mn , Zn Co dll. PIOC CIREMAI I200 WATT juga mengandung mikroba yang mampu mengubah unsur  hara organik menjadi  anorganik yang siap diserap oleh akar tanaman untuk pertumbuhannya.
    • CIREMAI. Mengandung zat perangsang tumbuh (ZPT), yang dapat mempercepat pertumbuhan akar,batang, daun dan buah.PIOC CIREMAI I 200 WATT mengandung Auxin, Cytokinin dan Gibberelin. ZPT adalah hormon tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan (Growth and Development ) suatu tanaman. Di alam  tidak satu unsur pun yang berdiri sendiri, akan tetapi saling berinteraksi antara satu dengan lainnya, sehingga merupakan suatu system. Begitu pula dengan zat pengatur tumbuh. Pada tanaman, zat pengatur tumbuh auxin, gibberelin dan cytokinin bekerja tidak sendiri-sendiri. Ketiga hormon  tersebut bekerja secara berinteraksi, dimana interaksinya dapat dilihat dari pertumbuhan tanaman. Zat pengatur tumbuh dapat meningkatkan aktivitas fisiologi tanaman, sehingga dapat meningkatkan efektivitas penggunaan energi matahari dan hara tanaman. Pemberian zat pengatur tumbuh pada tanaman pertanian bertujuan untuk memperbaiki sistim perakaran, mempercepat pembungaan, membantu terbentuknya bakal buah dan sebagainya.
    • CIREMAI mampu memperbaiki struktur tanah, karena mengandung OST (Organik soil treatment) dan papaine (zat yang terkandung dalam buah papaya), sehingga tanah menjadi remah dan subur. Kandungan bakteri positif juga mampu mempercepat perombakan organik menjadi nutrisi yang siap diserap oleh tanaman. Proses perubahan dari C-organik menjadi anorganik pada dasarnya adalah upaya mikroba dan jasad lain untuk memperoleh energi. Penguraian bahan organik dalam tanah ditemukan beberapa tahapan proses. Hewan–hewan tanah termasuk cacing tanah memegang peranan penting pada penghancuran bahan organik, perubahan selanjutnya dikerjakan oleh mikroba,dengan demikian tanah yang lengket dan keras akan berubah menjadi tanah yang remah,halus, gembur dan penuh humus yang disukai oleh tanaman.
Tanah adalah sebuah komponen dari keseluruhan ekosistem dan tidak dapat dilepaskan dari kesehatan ekosistem tersebut. Di bidang pertanian, tanah yang sehat memiliki kondisi fisik, kimia dan biologis optimal untuk produksi tanaman, dan memiliki kemampuan untuk menjaga kesehatan tanaman serta kualitas ekosistem. Dalam sejumlah kondisi, tanah yang sehat mungkin saja tidak berfungsi sebagai komponen ekosistem yang sehat karena adanya penambahan komponen tanah yang tidak sehat dari luar tanah itu sendiri misalnya penambahan bahan kimia yang berlebihan atau pembuangan limbah toksik.
Tanah sehat dan subur merupakan system hidup dinamis yang dihuni oleh berbagai organisme (mikro flora, mikro fauna, serta meso dan makro fauna). Organisme tersebut saling berinteraksi membentuk suatu rantai makanan sebagai manifestasi aliran energi dalam suatu ekosistem untuk membentuk tropik rantai makanan. Dalam ekosistem tanah, tropik rantai makanan dimulai dari tropik level pertama, yaitu kelompok organisme (tanaman dan bakteri) produsen yang mampu memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energinya. Selanjutnya diikuti oleh tropik kedua hingga ke tingkat tropik yang tertinggi. Hal ini berarti, bahwa kehadiran suatu organisme akan mempengaruhi keberadaan organisme lain secara langsung maupun tidak langsung. Kesehatan tanah dapat dievaluasi secara kualitatif maupun kuantitatif dengan menggunakan indikator seperti kemampuan tanah sebagai media tumbuh tanaman maupun mikroba.
    • CIREMAI adalah pupuk ion organik cair yang diramu dari biji-bijian dan umbi-umbian yang merupakan bahan baku pembuatan pestisida organik.  Diantaranya jahe ,laos, bawang putih, dll. Bahan–bahan tersebut mempunyai rasa dan aroma yang tidak disukai oleh hama dan penyakit. Jadi penyemprotan PIOC Ciremai I 200 watt pada daun dan batang tanaman mampu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap organisme  penganggu sekaligus sebagai antibiotik  yang bersifat repelen (zat yang tidak disukai organisme pengganggu).
.Dengan keunggulan tersebut, produk   PUPUK ION ORGANIK CAIR CIREMAI I 200 watt menjadi pilihan utama bagi petani yang hendak merubah visi pertaniannya menjadi pertanian yang sehat, produktif dan ramah lingkungan atau pertanian masa depan yang lebih makmur dan sejahtera.

sumber: propertycirebon.wordpress.com