Budidaya Tanaman Jagung Pola POC CIREMAI i 200 Watt
A . PENDAHULUAN
Tanaman jagung merupakan tanaman penting bagi dunia
industri pakan ternak dan ikan selain itu kebutuhan pasar tradisional
dan jagung bakar masih belum terpenuhi, apalagi batang dan daun tanaman
jagung dapat digunakan sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing dll.
Namun komoditi
tanaman jagung ini tingkat produksinya belum optimal. Begitu primadonya
tanaman jagung, maka CV ANUGERAH KARYA MAKMUR
berupaya meningkatkan produksi tanaman jagung yang berwawasan pertanian
sehat, produktif dan ramah lingkungan. Dengan demikian bisa
berkompetisi di era pasar global.
B. Syarat
Tumbuh Tanaman Jagung
Tanaman jagung tidak
memerlukan tanah khusus, namun tanah yang subur dan banyak mengandung
humus dapat meningkat hasil yang optimal.tanaman jagung . PH yang
dikehendaki antara 6 – 7. Aerasi dan ketersediaan air baik, sinar
matahari sempurna tidak boleh ternaung. Penanaman sebaiknya dilakukan
pada awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Pada fase generatif
memerlukan air yang cukup banyak supaya pembuahan sempurna.
C.
Pedoman Budidaya Tanaman Jagung
-
Benih atau bibit
Benih yang hendak di
tanam harus bermutu tinggi (berlabel ), daya tumbuh benih lebih dari 95
%. Kebutuhan benih tanaman jagung tergantung jarak tanam yaitu berkisar
antara 20 samapi 30 kg / ha. Sebelum benih ditanam harus di rendam
dalam larutan PIOC CIREMAI I 200 WATT dengan dosis satu tutup botol
CIREMAI untuk 5 ltr air direndam selama 12 jam.
-
Pengolahan lahan
Apabila lahan yang
akan ditanami bekas tanamam atau banyak rumputnya terlebih dahulu harus
dibersihkan atau dipendam sebagai kompos, pecangkulan atau pembajakan
dengan kedalaman olah 20 cm kemudian diratakan. Lebar bedengan antara
1,5 -2 m, diantara bedengan dibuat saluran air (salir) dengan kedalaman
20 cm 3 hari menjelang tanam lakukan penyemprotan PIOC CIREMAI i 200
WATT secara merata dengan dosis 2-3 ltr/ha atau 15 sampai 20 tutup botol
CIREMAI/tangki ukuran 17 ltr air. Sedangkan pupuk dasar cukup 75% dari
rekomendasi pupuk setempat. Gunakan pupuk yang mengandung unsur N P K S.
-
Lubang Tanam dan Cara Tanam Tanaman Jagung
Buatlah lubang
tanaman jangung dengan tugal yang terbuat dari kayu ujungnya agak
runcing,kedalaman lubang 3-5 cm. tiap lubang diisi hanya satu biji
jagung untuk jarak tanam 25 x75 cm .tiap lubang diisi dua biji jagung
untuk jarak tanam 40 x 100 cm, setalah biji /bibit diletakkan pada
lubang kemudian di tutup dengan abu bakaran jerami atau sekam supaya
tidak dimakan burung ,jangkrik dll.
-
Pemupukan dan penyemprotan PIOC CIREMAI i 200 WATT
Penyemprotan susulan
1 PIOC CIREMAI i 200 WATT dilakukan pada umur 15 HST dengan dosis 6 –
10 tutup botol Ciremai / tangki ukuran 17 ltr air . Penyemprotan
selanjutnya dilakukan setiap 15 hari sekali dengan dosis yang sama.
Pemupukan hara makro
N P K S dilakukan pada saat tanaman berumur 21 HST dengan dosis 125 kg
/ha.Pemupukan selajunya pada saat tanaman berumur 45 HST dengan dosis
100 kg.
-
Pemeliharaan Tanaman Jagung
-
Penjarangan dan penyulaman
Tanaman yang tumbuh
lebih dari yang dikehendaki harus dipotong dengan pisau yang bersih
jangan di cabut karena akan mengganggu perakaran yang sudah tumbuh baik.
Penyulaman dilakukan apabila ditemuka tanaman yang tidak tumbuh atau
mati,penyulaman dilakukan pada saat tanaman umur 7 HST
-
Penyiangan
Penyiangan di
lakukan setiap 15 hari sekali,penyiangan dilakukan dengan hati-hati
kerena tanaman masih belum kuat/kokoh
-
Pembumbunan
Pembubunan dilakukan
secara bersama dengan penyengianan untuk memperkokok posisi batang agar
tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan diatas
permukaan tanah karena adanyapengkikisan tanah lapisan atas atau erosi
.Pembumbunan dilakuakan saat tanaman berumur 6 minggu, bersama dengan
waktu penumpukan. Tanah disebelah kanan dan kiri barisan tanaman diurug
dengan cangkul, kemudian ditimbun pada barisan tanaman. Dengan perlakuan
seperti itu maka akan terbentuk guludan yang memanjang pada barisan
tanaman.
-
Pengairan dan penyiraman
Setelah benih
ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali tanah yang masih
lembab tidak perlu , tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun
menjelang tanaman berbunga air yang diperlukan lebih banyak sehingga
perlu dialirkan air pada parit-parit diantara barisan tanaman.
6. Hama dan penyakit
a) . Hama
1. lalat bibit (Atherigona exigua stein)
Gejala : Daun
berubah warna mejadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami
pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman mejadi
kerdil atau mati.
Penyebab : Lalat
bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu , warna punggungnya kuning
kehijuan bergaris ,warna perut coklat kekuningan , warna telur mutiara,
dan panjang lalat 3-3,5 mm.
Pengendalian :
(1) penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman.
(2) tanaman yang
terserang segera dicabut dan di musnahkan. (3) Kebersihan kebun harus
selalu di jaga.
2. Ulat
pemotang/Jengkal
Gejala : Tanaman
terpotong beberapa cm diatas permukaan tanah, di tandai dengan bekas
gigitan pada batang, akibatnya tanaman yang masih muda roboh.
Penyebab : beberap
jenis ulat pemotong : Agrotis ipsilon, Spodoptera litura, penggerak batang jantung (Ostrinia furnacalis), dan penggerak buah jantung (Helicoverpa armigera).
(1) Tanam serentak
atau rotasi tanaman
(2) cari dan bunuh
ulat-ulat tesebut (biasanya bersembunyi di dalam tanah) .
b). Penyakit
1. Penyakit bulai (Downy mildew)
Penyebab : Cendawa Peronosclerospora maydis dan P. javanica
serta P.philippinensis, merajalela pada suhu udara 27o C ke atas serta keadaan udara lembab.
Gejala : (1) umur
2-3 minggu bentuk daun runcing, ukuran kecil, tidak lentur, pertumbuhan
batang terhambat, warna mengkuning, sisi bawah daun terdapat lapisan
spora Cendawa warna putih.
(2) umur 3-5 minggu
mengalami gangguan pertumbuhan , daun berubah warna dari bagian pangkal
daun, tongkol berubah bentuk dan isi
(3) pada tanaman
dewasa , terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua.
Pengendalian : (1)
penanaman mejelang musim hujan
(2) pola tanam dan
rotasi tanam
(3) penanaman
varietasi tahanterhadap penyakit bulai
(4) musnahkan
tanaman yang sudah terserang di pendam atau di bakar.
2. penyakit bercak
daun (leaf bligh)
Penyebab : Helmintosporium turcicum.
Gejala : Pada daun tampak bercak memanjang dan
teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang
dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak
basah, kemudian berubah warna menjadi coklat ke kuning-kuningan,
kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun
berubah menjadi coklat tua.
Pengendalian :
Dengan cara rotasi tanaman dan mengatur kondisi lahan tidak lembah.
3. Penyakit
Karat (Rurt)
Penyebab : Cendawan Puccinia sorghi schw dan P.polypora
underw.
Gejala : Pada
tanaman dewasa ,daun tua terdapat titik-titik noda berwarna merah
kecoklatan,sebutan cendawa ini berkembang dan memanjang .
Pengendalian : (1)
Mengatur kelembaban
(2) Menanam
varietas tahan terhadap penyakit karat.
(3) Kebersihan
kebun harus selalu terpelihara.
4. Penyakit gosong
bengkak (con smut/boil smut)
Penyebab : Cendawan
ustilago mayis (DS) Cda, ustilago zeae (Schw)ung, uredo zeae Schw ,uredo
maydis DS.
Gejala : Cendawan
ini masuk kedalam biji dan tongkol sehingga terjadi pembengkakan dan
mengeluarkan kelenjar, menyebabkan pembungkus rusak dan spora tersebar .
Pengedalian : (1)
Mengatur kelembaban
(2)Memotong bagian
tanaman yang terserang penyakit kemudian dibuang atau dibakar
(3)Benih yang akan
ditanam direndam dengan laturan PIOC CIREMAI i 200 watt.
5.Penyakit busuk
tongkol dan busuk biji
Penyebab : Cendawan
Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw), Gibberela
fujkural (Schw), Gibberela moniliforme.
Genjala : Dapat
diketahui setelah membuka pembungkus tongkol biji-biji jagung berwarna
merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat
sawo matang.
Pengendalian : (1)
Menanam jagung varietas tahan, rotasi tanam, pengaturan jarak tanam .
(2) Perendaman
benih dengan larutan PIOC CIREMAI i 200 WATT
G. Panen dan
Pasca Panen
a) . Panen
Jagung sayur
(jagung muda ,baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh, jagung
rebus / bakar dipanen ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung,
pakan ternak, benih, tepung dll, dipanen apabila sudah matang sempurna
biji keras sampai kering, pengeringan bisa dilakukan pada saat tongkol
jagung masih menempel pada batang dengan cara mengupas pembungkusnya.
Jika pembungkus sudah kering boleh dipetik kemudian dijemur selama 8
hari, pemipilan bisa dengan mesin perontok atau dengan tangan.
sumber : propertycirebon.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar